Beberapa waktu yang lalu saya membaca sebuah kalimat yang berbunyi, " orang gagal itu berkata itu mungkin, tetapi sulit ," sedangkan orang sukses berkata, " Itu sulit, tapi mungkin." Saya kira perbedaan terbesar antara orng sukses dan orang gagal terletak dalam mindset mereka. Bagaimana cara Anda memandang ssuatu sangatlah menentukan mood, tindakan, dan masa depan Anda.
Hal yang paling berbahaya dalam sebuah peperangan adalah apabila kita sudah kalah dan menyerah sebelum peperangan itu di lakukan. Bagaimana mungkin Anda akan memperoleh keberhasilan jika yang Anda harapkan dan bayangkan selalu hal - hal buruk dan kegagalan ?
Memang tidak mudah untuk mengubah cara pandang kita ketika apa yang terlihat oleh mata mempertontonkan 'pertunjukan' yang melemahkan hati kita. Beberapa Tips untuk membantu melakukan shitfhing dari posisi pesimistis menuju posisi optimistis.
- BERFIKIRLAH MASALAH SEBAGAI SESUATU YANG SEMENTARA, BUKAN PERMANEN.
Kebanyakan orang, ketika terjebak masalah, mereka akan memosisikan diri seolah - olah mereka akan berada dalam kondisi itu selama - lamanya. Akibatnya, mereka tidak berdaya dan apa pun yang dilakukan tidak berdampak signifikan terhadap kondisi mereka. Karena alasan inilah mereka akhirnya benar - bener terjebak dalam posisi sulit itu selamanya.
Sebaliknya, orang yang memiliki mentalitas tangguh dan mampu keluar dari kesulitan dalah mereka yang berfikir bahwa kesulitan hanyalah bersifat sementara dan hanya merupakan fase kehidupan yang harus mereka lewati untuk mendewasakan dan memberikan sekolah kehidupan bagi mereka.
Karena itu mereka akan melakukan segala usaha terbaik untuk membuat mereka bertahan sampai masa itu berlalu. Ibarat dalam sebuah kapal, mereka akan berusaha sekuat tenaga mempertahankan layar dan keseimbangan kapal sampai badai berlalu dan matahari yang indah muncul.
- BERPIKIRLAH PERVASIF, BUKAN TERISOLASI.
Apakah yang dimaksud dengan berpikirpervasif ? Kata pervasif itu sendiri mengnandung arti menembus atau meresap. Contoh sederhana untuk menggambarkan kata pervasif ini adalah bayangkan sebuah kotak kayu yang solid. Ketika kotak ini di isi air, lama - kelamaan air dalam kotak itu akan merembes keluar. Dalam kasus ini, air itu memiliki sifat pervasif karena mampu menembus keluar dan tidak membiarkan dirinya terisolasi.
Sebagian besar orang membiarkan dirinya terisolasi dalam masalah. Pikirannya hanya focus pada masalah yang terjadi dan ia hanya berputar - putar dalam kotak masalahnya. Sebaliknya orang yang optimis akan memiliki mentalitas pervasif. Ia akan focus pada 'apa yang bisa dilakukan' ketimbang 'mengapa semua ini terjadi'
Orang pervasif akan terus berfikir terbuka terhadap berbagai peluang kemungkinan yang bisa dilakukan, sedangkan orang yang terisolasi akan mementahkan semua peluang dan kemungkinan karena mereka sudah terkungkung dalam kotak masalahnya. Kadanng kala peluang dan jawaban tersedia di depan mata kita, hanya saja kita enggan untuk berusaha karena kita terlanjur melihat bahwa semuanya percuma untuk dilakukan.
Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang pandai membantah. Dalam sehari saja, manusia sudah berkali - kali melakukan pembantahan, baik secara verbal, maupun dalam pikirannya sendiri. Sayangnya, sering kiat melihat skill ini untuk membantah hal - hal positif dan menjatuhkan semua kemungkinan yang ada dengan argumentasi negatif kita. Yang harus Anda lakukan adalah melakukan sebaliknya! Bantahlah semua pikiran negatif Anda dan kemukakan argumentasi positif Anda. Ini akan sangat membantu Anda dalam melihat situasi secara lebih terbuka dan positif.
Ketika berada dalam situasi sulit seperti sekarang ini kemampuan Anda dalam melakukan paradigm shifting sangat menentukan hidup Anda ke depan. Bukan hal yang mudah memang, melainkan mungkin saja untuk kita lakukan. Ditengah dunia yang pesimistis, penuh dengan suara putus asa, ramai dengan hiruk pikuk kekhawatiran dan berseliweran wajah - wajah tidak yakin, ketika memasuki tahun 2010, saya ingin menantang Anda dengan pertanyaan ini, " How far can you go ?" Sebagian besar orang berkata, " Not Much..." Bagaimana dengan jawaban Anda ?
(Astuti Bhen L dari artikel Sri Minita disadap dari Bisnis Indonesia )